Rabu, 21 April 2010

Kotak Kedua (2008)

Kotak Kedua Di album ini, Kotak juga bermain lewat lirik yang lebih to the point, tapi menusuk hati.

Sejak awal kemunculan mereka sebagai juara sebuah kompetisi, power adalah modal utama mereka. Berlanjut ke album mereka, mereka membuat kita yakin mereka tahu apa yang disebut musik rock. Dan sekarang, mereka kembali dengan kekuatan yang lebih besar dan satu jurus lagi yang akan membuat kita jatuh hati. Lewat album yang mereka beri judul Kotak Kedua, Tantri (vokal), Cella (gitar), Chua (bass) dan Posan (drum) membuat lagu-lagu yang lebih sarat dengan muatan emosional. Penumpahan emosi mereka langsung terasa lewat sebuah lagu yang menggambarkan kecintaan mereka untuk menghibur pecinta rock. Sebuah lagu yang menghadirkan banyak unsur modern rock. Kotak membangun ambience lagu bukan hanya lewat dentuman bas, raungan gitar dan gemuruh gebukan drum. Tapi juga lewat programming dan sampling yang menghiasi aransemen musiknya. Lagu yang diberi judul Beraksi ini dijamin bakal langsung membawa imaginasi pendengar ke depan panggung besar. Dan Kotak sedang beraksi di sana.

Di album ini, Kotak juga bermain lewat lirik yang lebih to the point, tapi menusuk hati. Ini akan sangat terasa lewat sebuah lagu yang berjudul Kosong Toejuh. Vokalis cewek membuat lagu ini jadi terasa makin nakal. Tapi ini adalah potret kehidupan remaja sekarang ini, yang tidak lagi membedakan gender laki-laki dan perempuan dalam urusan cinta. Lagu ini dibungkus dalam modern rock yang menghentak. Dibumbui dengan gaya bernyanyi yang mengembangkan lagi gaya rock tahun 90-an. Mengembangkan, lho! Yang berarti mereka juga masih memberi ruang pada musik rock modern. Karena seiring dengan perkembangan tekhnologi, insrument di dunia musik juga tidak terbatas pada instrument standar. Tapi banyak element lain yang bisa menghiasi musik. Seperti permainan ambience lewat looping dan sampling.

Berikutnya, Kotak akan menghanyutkan lagi perasaan kita lewat lagu berjudul Masih Cinta. Dibalut musik yang sedikit lebih ringan, tapi tetap tidak kehilangan karakter rock yang kuat. Lewat distorsi gitar dan legkingan vokal. Vokal Pare memang memberi warna yang kuat dalam lagu Kotak. Karakter suaranya makin terbangun setelah beberapa tahun perjalanan karir musiknya. Di setiap lagu, Pare mencoba memberi gaya yang berbeda. Tapi tetap dengan benang merah Indonesian 90s Rock. Khusus di lagu Masih Cinta ini, kita akan menikmati nuansa yang sedikit berbeda. Ini terjadi karena sentuhan seorang penulis lagu yang rajin melempar hits sukses. Dia adalah Dewiq. Tapi bukan sepenuhnya ini jadi karya Dewiq. Proses yang terjadi adalah, mereka menulis dan meng-arrange lagu ini bersamaan.

Sedangkan dalam hal pengolahan lirik, Kotak makin kreatif mengeksplorasi dunia cinta. Mulai dari nantangin pacar main ke rumah, mengungkapkan perasaan cinta yang masih kuat, ngajak balikan sampai menyuruh pergi orang yang sebelumya kita cintai.  Terlihat kok dari judul judul lagu yang makin variatif. Seperti Kembali Untukmu, Tinggalkan Saja dan Mencinta Ku dan Dia.

Dari semua perkembangan yang terjadi dalam tubuh yang pasti gairah musik rock tak akan pernah hilang. Karena dari jalur itulah mereka lahir, tumbuh dan besar. Oleh, karena itu dari hati yang paling dalam, mereka menciptakan sebuah lagu yang berjudul Rock Never Dies. Yang menggambarkan bagaimana kesiapan mereka untuk mengguncang panggung. Kesiapan mereka untuk mengibarkan bendera musik rock asli Indonesia. Dan kesiapan mereka untuk menghanyutkan perasaan kita. Tinggal kita bertanya pada diri kita sendiri. Sudah siapkah kita menerima kedatangan gelegar musik rock dari Kotak. Are You Ready?

Kotak Band, Still Rocking With ‘Pelan–Pelan Saja’

kotakKotak is Rock. Kata itu sepertinya tak berlebihan bila menilik raupan prestasi band yang diawaki Tantri (vokal), Cella (gitar), Posan (drum), dan Chua (bass) di tahun 2009 ini. Lewat album KOTAK KEDUA mereka berhasil menyabet trofi Grup Rock Terbaik dan Album Rock Terbaik AMI 2009. Selain itu mereka juga diganjar sebagai Grup Pendatang Baru terbaik versi Anugerah Planet Musik 2009 dan dinobatkan sebagai Most Favourite Breakhtrought Artist 2009 dari MTV Indonesia Awards.
Prestasi itu juga tak lepas dengan meroketnya penjualan album KOTAK KEDUA yang konon Ring Back Tone alias RBT-nya berhasil menembus sampai angka enam digit. Tercatat single hits Beraksi dan Masih Cinta punya andil besar dalam mendongkrak popularitas Kotak. Uniknya dua single hits tersebut mempunyai karakter saling berbalik. Beraksi ngerock habis, Masih Cinta slow. Disebut–sebut lagu Masih Cinta merupakan prototype model lagu ballad Kotak. Walhasil, Kotak gahar di panggung dan tak termehek–mehek untuk lagu patah hati.
Kalau mencatut pernyataan Tantri, album KOTAK KEDUA pada dasarnya mempunyai dua porsi besar yang terbagi lagu untuk panggung dan lagu untuk pasar. “Dan ini bisa kita bedakan pada saat mendengarkannya,” tutur pengidola Armand Maulana ini. Hal ini juga tak lepas dari filosofis nama Kotak itu sendiri, yang berarti 4 sisi dan 4 sudut yang bersatu menjadi bidang kotak yang menggambarkan 4 orang yang berbeda karakter namun menjadi 1 dalam musik.
Sejatinya, formasi Kotak saat ini merupakan formasi jilid kedua sejak terbentuk pada tahun 2004 silam. Berawal dari ajang DREAM BAND, Kotak yang saat ini dinaungi Warner Music dulunya diawaki Cella (gitar), Ices (bass), Posan (drum), dan Pare (vokal). Mereka melahirkan satu album debut berjudul KOTAK.
Di tahun 2007, Ices dan Pare undur diri. Posisi keduanya digantikan Chua dan Tantri. Kegamangan pun sempat menyergap Tantri sebagai vokalis pengganti. “Karena vokal Pare yang sudah lekat di Kotak,” tutur Tantri. Sempat ia berpikir untuk meneruskan karakter vokal Pare, sebelum akhirnya memilih karakter vokalnya sendiri. Tak dinyana vokal renyah Tantri membawa hoki tersendiri dan klop untuk lagu–lagu ballad khas Kotak. Sebagai band penganut aliran modern rock yang sedikit dark efek dari pengaruh warna Evanessence terdengar gahar menampilkan sound distorsi ala nu metal dengan teknik solo gitar Cella yang keren.
Pun begitu Cella, sebagai salah satu pioner Kotak tidak berani menyebut formasi saat ini sebagai yang tersolid. “Kalau dibilang solid tidak tahu. Menilik di album pertama kita bilang solid nyatanya ganti. Kami menyikapi pergantian personil secara profesional kerja saja. Kita berusaha melakukannya secara maksimal,” kata Cella di Akmani Hotel, Rabu (09/12).
Dan ini coba mereka buktikan saat pengerjaan single kotak terbaru bertitel Pelan–Pelan Saja. Lagu ini disebut–sebut sebagai jembatan Kotak menuju album ketiganya. Praktis lagu Pelan–Pelan Saja mereka dapat dalam tempo 4 jam. Berawal dari jamming dengan Pay di Palu Studio selama dua jam, Dewiq berhasil mengembangkan lirik dalam tempo dua jam berikutnya. “Di sini semua berjalan secara mengalir saja,” tukas Tantri.
Hebatnya lagi, Tantri secara cepat dapat menjiwai lagu tersebut. “Gampang mendalaminya karena aku mengalaminya,” celoteh Tantri. Lagu Pelan–Pelan Saja bertutur tentang soal cara melupakan mantan dan hampir semua orang pernah mengalaminya. “Ini bagian dari kisah nyata,” ujar vokalis yang sejak SMP sudah ngeband ini.
Untuk mendapatkan greget yang lebih, vokal Tantri di-direct Dadang dan Dewiq. “Di sini aku latihan vokal dari range yang rendah sampai tinggi, sampai harus menemukan desahan,” sambung Tantri lagi.
Di dalam lagu bertempo medium ini, menjadi sentuhan langsung pertama bass Chua. “Kalau yang dulu aku masuk pas lagu sudah jadi, hanya tinggal nerusin saja. Akhirnya kerja beneran deh,” seloroh pemilik nama komplit Swasti Sabda Tantri ini.
Dus, ini bukan akhir dari perjalanan mereka. Pencapaian Kotak saat ini tak lain merupakan satu bagian klimaks dari senggama panjang mereka dengan musik rock. Dan Pelan–Pelan Saja merupakan awal dari bersetubuh Kotak dengan musik rock untuk album berikutnya. Artinya Kotak still rocking with Pelan–Pelan Saja.

Nah siapa yang kagak tau KotaK??
Band yang sudah menancapkan pondasinya di belantika musik tanah air dan bersiap untuk melambung lebih tinggi. Yap, band hasil audisi Dreamband yang sudah bongkar pasang personel ini memang menyuguhkan sesuatu karakter musik yang beda di kalangan penikmat musik Indonesia. Band yang sekarang dihuni sama Tantri, Cella, Chua dan Posan in sudah kebanjiran fans yang rata-rata jenuh sama musik yang kebanyakan monoton dan itu-itu saja, cengeng dan mendayu-dayu. Tapi disini saya tidak menyalahkan musik seperti itu karena jika mood saya mengijinkan saya juga menikmati irama seperti itu.
Sekarang saya mau membahas tentang Tantri Kotak.
Tantri beraksi
Nama Asli : Tantri Syalindri Ichlasari
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 9 Agustus 1989
Tantri mengawali karir sebagai vocalist band Ares dari Jakarta. Salah satu finalist dari ajang The Dream Band 2005
Saya memang lebih menyukai suara vokal cewek daripada vokalis cowok, tapi bukan berarti saya menutup telinga terhadap suara vokalis cowok ye. Dan suatu ketika saya mendengarkan suara tantri kotak yang gahar dan lain, ga ada lembut-lembutnya di lagu beraksi, otak saya mengisyaratkan untuk mendengarkan lagu-lagu yang dibawakannya sampai-sampai saya memulung dari internet. Setelah sekali, duakali dan berkali-kali saya mendengarkan suara itu, saya semakin tertarik, suatu karakter vokal yang dahsyat dan full power.

Yang pertama saya tentu dengerin lagu beraksi. Lagu inilah yang mengenalkan saya dengan suara Tantri. Di lagu ini suara seraknya benar-benar keliatan, mantap sekali dan pas dengan lagunya yang bisa bikin orang semangat beraktivitas, jiaelah….
Yang kedua sebelum single ini keluar, saya sudah tertarik sama lagu ini, judulnya tinggalkan saja dan Tantri masih dengan karakter yang hampir sama di lagu beraksi. Dan terbukti ternyata ini dijadiin single kedua. Kayak Peramal ya??
Lalu saya mendengarkan lagu bayang abadi karena pengen denger Tantri nyanyi agak melow, tapi seperti kita tahu walaupun melow tapi tetep Rock. Dan saya semakin suka dengan suara itu. melownya tetap menginspirasi saya, dengan gaya vokal seperti itu feel di lagu melow pun kagak hilang, malah semakin “ngena”.
Lalu semua saya dengarkan, kosong tujuh, rock never dies dan lain-lainnya semakin membuat saya kepincut sama suaranya. Dan akhirnya tibalah pada saat yang berbahagia selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia ketika kotak menelorkan lagu Pelan-Pelan Saja. Lagu ini emang bukan murni kreasi dari anak-anak Kotak tapi dibantu sama Pay dan DewiQ, keliatan banget campur tangan si DewiQ ya sederhana banget liriknya. Eiiitsss, tapi liat dulu sapa vokalnya?? feel itu lagu dapat banget sob walaupun aransemen musik juga menentukan sih, tapi suara khas Tantri beserta desahan-desahan mautnya juga ikut andil kan? sederhana tapi mewakili perasaan sebagian orang.
Nih Kayak gini nih liriknya…
Pelan-Pelan Saja – Kotak
ku tahu kamu pasti rasa
apa yang ku rasa
ku tahu cepat atau lambat
kamu kan mengerti
hati bila dipaksakan
pasti takkan baik
pantasnya kamu mencintai
yang juga cintai dirimu
cuma kamu
reff:
lepaskanlah ikatanmu dengan aku
biar kamu senang
bila berat melupakan aku
pelan-pelan saja
tak ada niat menyakiti
inilah hatiku
pantasnya kamu mencintai
yang juga cintai dirimu
cuma kamu
repeat reff
pelan-pelan saja
repeat reff
pelan-pelan saja
(lepaskan aku, lepaskan aku, lepaskan aku)
pelan-pelan saja
Yap sampai saat ini, suara tantri kotak masih memenuhi ruangan saya dan dan memori komputer saya. Semoga Tantri dan kawan-kawan masih tetap eksis terus di dunia musik Indonesia. Dan jangan sampai tantri makan kawat, pecahan piring, baut atau benda keras lain agar suaranya kagak rusak ya…
Liputan6.com, Kendal: Konser musik grup band Kotak di Stadion Madya, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (31/10) malam berakhir ricuh. Kericuhan terjadi akibat beberapa penonton terlibat perkelahian. Lantaran khawatir terjadi hal yang tak diinginkan, polisi akhirnya menghentikan konser.

Pertunjukan grup band Kotak di Stadion Madya Kendal disaksikan ribuan penonton. Beberapa saat sebelum pertunjukan dimulai karcis sudah habis terjual. Untuk menghindari kerusuhan, sebagian pintu masuk dibuka dan penoton dibebaskan masuk ke dalam stadion

Kamis, 26 November 2009

www.christinacrago.com/



CHRISTINA CRAGO






















Rabu, 25 November 2009

12 Greatest Female Electric Guitarists

12 Greatest Female Electric Guitarists

In celebration of It Might Get Loud, a riff on some of our favorite women to pick up an ax


It Might Get Loud
“You can caress [a guitar] like a woman,” says Jimmy Page in the opening of It Might Get Loud, a new documentary by Davis Guggenheim that invites electric-guitar virtuosos Page, U2’s The Edge, and Jack White to meet on an L.A. soundstage, tell their guitar stories, and do a little impromptu jamming. In theaters now, it’s the kind of gripping music doc that could inspire girls and boys everywhere to ditch Guitar Hero for a real Stratocaster. And yet, as good as it is, we couldn’t help but think, Why no female guitarist in the bunch? Could be that since the electric guitar’s popularity blossomed in the mid-twentieth century, collective wisdom has suggested that great female guitarists simply don’t exist. Take Rolling Stone’s 2003 list of the 100 Greatest Guitarists of All Time. Only two women, Joni Mitchell and Joan Jett, were honored. In a Washington Post article written in response to Rolling Stone’s list, the writer suggests that as interest in electric guitar was revving up in the ’60s, women weren’t encouraged to step out of their ladylike gender roles, leaving them with an impossible game of catch-up to Jimi Hendrix and Page. Maybe. But Kelley Deal, lead guitarist of the Breeders, doesn’t buy it. “I think we do exist,” she says, “but in a different capacity. Guys really like to hear themselves talk. Women guitarists seem more song-oriented. What they choose to play contributes to making the song better, not just riffing all over it. It’s a deeper relationship.” And it’s a relationship that could helm its own documentary (cough, cough, Mr. Guggenheim). In the meantime, ELLE presents 12 of the greatest female electric guitar players to ever pick up the instrument.

Joan Jett
Joan Jett
A no-nonsense player who in only a few strums can get an entire barroom howling her 1982 hit, “I Love Rock ’n’ Roll.” That kind of power, often amplified by painted-on leather pants, sets the bar high for Twilight’s Kristen Stewart, who’s playing Jett in an upcoming Runaways biopic.

Lita Ford
Lita Ford
After jamming with Jett as lead guitarist in the Runaways, Lita Ford took her pop-metal shedder sound solo and hired fellow rocker chick Sharon Osbourne as her manager. In 1988, she released Lita, a sexy riff-filled album that not only pleased rockers with its head-banging tunes but also got mainstreamers in the pit, especially with “Close My Eyes Forever,” her duet with the prince of darkness Ozzy Osbourne.

Nancy Wilson
Nancy Wilson
Only a few seconds into the riff of Heart’s “Barracuda” and you know that only Nancy Wilson could knock you over with solos that beg to be air-guitared. Which makes us even more excited to hear that Nancy and sister Ann are preparing a new album slated for next summer.

Jennifer Batten
Jennifer Batten
Jennifer Batten’s shredding is just as outrageous as her platinum-spiked locks, both of which must have caught the attention of Michael Jackson, who called on her to play Eddie Van Halen’s “Beat It” guitar solo on his Bad, Dangerous, and HIStory tours. Must-watch video here.

Donita Sparks
Donita Sparks
Donita Sparks, the woman behind ’80s girl group L7’s guitar-heavy riffs, gave birth to boozy garage grunge (download “Pretend We’re Dead,” or play your own version on Rock Band 2), as well as her own group, Donita Sparks + the Stellar Moments, whose 2008 Transmiticate proves she hasn’t lost her hard-rock edge.

Kelley Deal
Kelley Deal
Kelley Deal didn’t pick up the guitar until she was 30, but that’s the reason her disheveled playing for the Breeders (and later the Kelley Deal 6000) moves us. It’s untrained, uncalculated, and completely unreal.

Carrie Brownstein
Carrie Brownstein
Sleater-Kinney could have fallen into obscurity like some of their ’90s indie-rock classmates (what ever happened to Joan Osborne?) but not with Carrie Brownstein’s riotous wailing, especially Page-like in the group’s 2002 record, One Beat. And lately, she’s taken to blogging for NPR. Photo: Courtesy of Retna

Poison Ivy
Poison Ivy
The Cramps were playing envelope-pushing ’80s psychobilly before it became mainstream in the ’90s and influenced bands like the Black Lips, the Jesus and Mary Chain, and My Bloody Valentine. With Poison Ivy on the ax (and late husband Lux Interior on vocals), her garage-punk attitude, though totally hard-core, seemed to come from a place of love. Creepy, fetish-filled love.

Ruyter Suys
Ruyter Suys
When her band Nashville Pussy plays live, lead guitarist Ruyter Suys whips her fiery red mane back and forth and lies on the stage floor (sometimes in only her underwear), all while creating the high-pitch electric screams that frame their “good old-fashioned, humping-in-the-back-seat-of-a-car rock ’n’ roll,” as Suys describes it to Rolling Stone. Photo: Courtesy of Retna

The Great Kat
The Great Kat
Of all the shredders on our list, Juilliard-trained violinist the Great Kat (aka Katherine Thomas) is the most mind-bogglingly fast. Watch her fingers do the talking in the Beethoven Mush video here. (Or just imagine the composer’s electrical symphony on amphetamines.)

Marnie Stern
Marnie Stern
Marnie Stern’s twitchy rhythms and face-melting licks take what we love about Eddie Van Halen’s fast-paced playing and paints it with a rock-girl feel. On her second record, This Is It… (2008), Stern is a virtuosic badass.

Orianthi
Orianthi
At 24, Australian newcomer Orianthi’s melodic wailing has already been endorsed by Carlos Santana (“If I was going to pass the baton to someone, she would be my first choice,” he told the Aussie Today show) and Michael Jackson handpicked her for what would have been his comeback tour.